Seorang pria Prancis,
Philippe Croizon, tanpa tangan dan kaki berhasil berenang dari Papua Nugini ke
Papua hari Kamis, 17 Mei sebagai bagian dari misinya untuk berenang ke lima
benua.
Philippe Croizon, 43,
berenang di tengah gelombang besar dan angin kencang. Dia berenang dari Desa
Wutung, Papua Nugini ke Pasar Skow, Provinsi Papua, Indonesia. "Ini
sangat-sangat sulit," kata Croizon seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Dia menambahkan waktu tempuh
melebihi target yang ditetapkan karena dia berenang melawan arus. Waktu yang
diperlukan Croizon untuk mengarungi laut sepanjang 20 km mencapai 7 jam 30
menit.
Croizon menggunakan kaki
palsu dan ditempel dengan flipper atau alat bantu renang berbentuk dayung.
Puluhan warga Pasar Skow berkumpul di pantai untuk menyambut kedatangan
Philippe Croizon.
Pria yang kehilangan kaki
dan tangan dalam kecelakaan pada 1994 itu menyatakan beruntung tidak bertemu
dengan ikan hiu atau ubur-ubur. Melalui Twitter, dia menceritakan bahwa dia
ditemani seorang pria Papua Nugini, Zet Tampa, yang berenang bersamanya guna
menunjukkan solidaritas.
Berenang dari Papua Nugini
ke Papua merupakan bagian dari upaya Philippe Croizon untuk berenang ke lima
benua. Sebelumnya rencana Croizon berenang ke Papua sempat tertunda karena
menunggu izin masuk ke wilayah Indonesia dan izin baru diterima hari Rabu.
Dia selanjutnya berencana
berenang dari Teluk Aqaba, Yordania ke pesisir pantai Mesir pada Juni, selat
antara Gibraltar dan Maroko pada Juli dan Selat Bering yang terletak antara
Alaska dan Rusia pada Agustus.
Sumber : terselubung.blogspot.com